=========>>------------TAZKiRAH-

HTML Tag Reference

Minggu, 21 September 2008

10 Terakhir - Malam Lailatul Qadar

Keutamaannya sangat besar, karena malam ini menyaksikan turunnya Al
Quran Al Karim yang membimbing orang-orang yang berpegang dengannya ke
jalan kemuliaan dan mengangkatnya ke derajat yang mulia dan abadi.
Ummat Islam yang mengikuti sunnah Rasulnya tidak memasang tanda-tanda
tertentu dan tidak pula menancapkan anak-anak panah untuk memperingati
malam ini (malam Lailatul Qodar/Nuzul Qur'an, red), akan tetapi mereka
bangun di malam harinya dengan penuh iman dan mengharap pahala dari
Allah.
Inilah wahai saudaraku muslim, ayat-ayat Qur'aniyah dan hadits-hadits
Nabawiyyah yang shahih yang menjelaskan tentang malam tersebut.
1. Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Cukuplah untuk mengetahui tingginya kedudukan Lailatul Qadar dengan
mengetahui bahwasanya malam itu lebih baik dari seribu bulan, Allah
berfirman :
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ﴿١﴾ وَمَا أَدْرَاكَ مَا
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ﴿٢﴾ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
﴿۳﴾ تَنَزَّلُ الْمَلاَئِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ
كُلِّ أَمْرٍ ﴿٤﴾ سَلاَمٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ﴿٥﴾ [القدر: ١
- ٥]
(yang artinya) [1] Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an)
pada malam kemuliaan. [2] Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
[3] Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. [4] Pada malam
itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya
untuk mengatur segala urusan. [5] Malam itu (penuh) kesejahteraan
sampai terbit fajar. [QS Al Qadar: 1 - 5]
Dan pada malam itu dijelaskan segala urusan nan penuh hikmah :
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا
مُنْذِرِينَ ﴿۳﴾ فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ ﴿٤﴾ أَمْرًا مِنْ
عِنْدِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ ﴿٥﴾ رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ إِنَّهُ
هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ﴿٦﴾ [الدخان: ۳ - ٦]
(yang artinya) :
"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan
sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. [4] Pada malam itu
dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, [5] (yaitu) urusan yang
besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus
rasul-rasul, [6] sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."[QS Ad Dukhoon: 3 - 6]
2. Waktunya
Diriwayatkan dari Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam bahwa malam
tersebut terjadi pada malam tanggal 21, 23, 25, 27, 29 dan akhir malam
bulan Ramadhan. (Pendapat-pendapat yang ada dalam masalah ini
berbeda-beda, Imam Al Iraqi telah mengarang satu risalah khusus diberi
judul Syarh Shadr bidzkri Lailatul Qadar, membawakan perkatan para
ulama dalam masalah ini, lihatlah).
Imam Syafi'I berkata : "Menurut pemahamanku, wallahu a'lam, Nabi
Shalallahu 'alaihi wasallam menjawab sesuai yang ditanyakan, ketika
ditanyakan kepada beliau : "Apakah kami mencarinya di malam hari?",
beliau menjawab : "Carilah di malam tersebut.". (Sebagaimana dinukil
al Baghawi dalam Syarhus Sunnah (6/388).
Pendapat yang paling kuat, terjadinya malam Lailatul Qadr itu pada
malam terakhir bulan Ramadhan, berdasarkan hadits 'Aisyah Radiyallahu
'anha, dia berkata : Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam beri'tikaf
di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda : (yang
artinya) "Carilah malam Lailatur Qadar di (malam ganjil) pada sepuluh
hari terakhir bulan Ramadhan.". (HR Bukhari 4/255 dan Muslim 1169)
Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, janganlah sampai
terluput dari tujuh hari terakhir, karena riwayat Ibnu Umar (dia
berkata) Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda (yang
artinya) : "Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka
jangan sampai terluput tujuh hari sisanya." (HR Bukari 4/221 dan
Muslim 1165).
Ini menafsirkan sabdanya : (yang artinya) "Aku melihat mimpi kalian
telah terjadi, maka barangsiapa ingin mencarinya, carilah pada tujuh
hari yang terakhir." (Lihat maraji' diatas).
Telah diketahui dalam sunnah, pemberitahuan ini ada karena perdebatan
para sahabat. Dari Ubadah bin Shamit Radiyallahu 'anhu, ia berkata
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam keluar pada malam Lailatul
Qadar, ada dua orang sahabat berdebat, beliau bersabda : "Aku keluar
untuk mengkhabarkan kepada kalian tentang malam Laitul Qadar, tetapi
fulan dan fulan (dua orang) berdebat hingga diangkat tidak bisa lagi
diketahui kapan lailatul qadar terjadi), semoga ini lebih baik bagi
kalian, maka carilah pada malam 29,27,25 (dan dalam riwayat lain :
tujuh, sembilan, lima). (HR Bukhari 4/232).
Telah banyak hadits yang mengisyaratkan bahwa malam Lailatul Qadar itu
pada sepuluh hari terakhir, yang lainnya menegaskan di malam ganjil
sepuluh hari terakhir. Hadits yang pertama sifatnya umum, sedang
hadits kedua adalah khusus, maka riwayat yang khusus lebih diutamakan
daripada yang umum, dan telah banyak hadits yang lebih menerangkan
bahwa malam Lailatul Qadar itu ada pada tujuh hari terakhir bulan
Ramadhan, tetapi ini dibatasi kalau tidak mampu dan lemah, tidak ada
masalah. Maka dengan ini, cocoklah hadits-hadits tersebut, tidak
saling bertentangan, bahkan bersatu tidak terpisahkan.
Kesimpulannya :
Jika seseorang muslim mencari malam Lailatul Qadar, carilah pada malam
ganjil sepuluh hari terakhir, 21, 23, 25, 27 dan 29. Kalau lemah dan
tidak mampu mencari ppada sepuluh hari terakhir, maka carilah pada
malam ganjil tujuh hari terakhir yaitu 25, 27 dan 29. Wallahu a'lam.
Paling benarnya pendapat lailatul qadr adalah pada tanggal ganjil 10
hari terakhir pada bulan Ramadhan, yang menunjukkan hal ini adalah
hadits Aisyah, Ia berkata :
"Adalah Rasulullah beri'tikaf pada 10 terakhir pada bulan Ramadhan dan
berkata : "Selidikilah malam lailatul qadr pada tanggal ganjil 10
terakhir bulan Ramadhan".
3. Bagaimana Mencari Malam Lailatul Qadar
Sesungguhnya malam yang diberkahi ini, barangsiapa yang diharamkan
untuk mendapatkannya, maka sungguh telah diharamkan seluruh kebaikan
(baginya). Dan tidaklah diharamkan kebaikan itu, melainkan (bagi)
orang yang diharamkan (untuk mendapatkannya). Oleh karena itu,
dianjurkan bagi muslimin (agar) bersemangat dalam berbuat ketaatan
kepada Allah untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh
keimanan dan mengharapkan pahalaNya yang besar, jika (telah) berbuat
demikian (maka) akan diampuni Allah dosa-dosanya yang telah lalu. (HR
Bukhari 4/217 dan Muslim 759).
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam Shalallahu 'alaihi wasallam
bersabda (yang artinya), " Barangsiapa berdiri (shalat) pada malam
Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah,
maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." yang telah lalu. (HR
Bukhari 4/217 dan Muslim 759)
Disunnahkan untuk memperbanyak do'a pada malam tersebut. Telah
diriwayatkan dari Sayyidah 'Aisyah Radiyallahu 'anha, (dia) berkata :
"Aku bertanya, Ya Rasulullah (Shalallahu 'alaihi wassalam), Apa
pendapatmu jika aku tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa
yang harus aku ucapkan ?". Beliau menjawab, "Allahumma innaka 'afuwwun
tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii. Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan
mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku.". (HR
Tirmidzi (3760), Ibnu Majah (3850), dari Aisyah, sanadnya shahih.
Lihat syarahnya Bughyatul Insan fi Wadhaifi Ramadhan, halaman 55-57,
karya ibnu Rajab al Hanbali.)
Saudaraku – semoga Allah memberkahimu dan memberi taufiq kepadamu
untuk mentaatiNya – engkau telah mengetahui bagaimana keadaan malam
Lailatul Qadar (dan keutamaannya) maka bangunlah (untuk menegakkan
sholat) pada sepuluh malam hari terakhir, menghidupkannya dengan
ibadah dan menjauhi wanita, perintahkan kepada istrimu dan keluargamu
untuk itu dan perbanyaklah amalan ketaatan.
Dari Aisyah Radiyallahu 'anha, "Adalah Rasulullah Shalallahu 'alaihi
wassalam apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan),
beliau mengencangkan kainnya (menjauhi wanita yaitu istri-istrinya
karena ibadah, menyingsingkan badan untuk mencari Lailatul Qadar),
menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya." (HR Bukhari 4/233
dan Muslim 1174).
Juga dari 'Aisyah Radiyallahu 'anha, (dia berkata) : "Adalah
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersungguh-sungguh (beribadah
apabila telah masuk) malam kesepuluh (terakhir), yang tidak pernah
beliau lakukan pada malam-malam lainnya." (HR Muslim 1174).
4. Tanda-tandanya
Ketahuilah hamba yang taat – mudah-mudahan Allah menguatkanmu dengan
ruh dariNya dan membantu dengan pertolongaNya – sesungguhnya
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam menggambarkan paginya malam
Lailatul Qadar agar seorang muslim mengetahuinya.
Dari Ubay Radiyallahu 'anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu
'alaihi wassalam bersabda (yang artinya) : "Pagi hari malam Lailatul
Qadar, matahari terbit tanpa sinar menyilaukan, seperti bejana hingga
meninggi." (HR Muslim 762).
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Kami menyebutkan malam Lailatul Qadar
di sisi Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam beliau bersabda : (yang
artinya) "Siapa diantara kalian yang ingat ketika terbit bulan,
seperti syiqi jafnah." (HR Muslim 1170. Perkataannya "Syiqi Jafnah",
syiq artinya setengah, jafnah artinya bejana. Al Qadli 'Iyadh berkata
:"Dalam hadits ini ada isyarata bahwa malam Lailatul Qadar hanya
terjadi di akhir bulan, karena bulan tidak akan seperti demikian
ketika terbit kecuali di akhir-akhir bulan.")
Dan dari Ibnu Abbas Radiyallahu 'anhu, ia berkata : Rasulullah
Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda (yang artinya) : " (Malam)
Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak
juga dingin, (dan) keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah
kemerah-merahan." (HR Thyalisi (349), Ibnu Khuzaimah (3/231), Bazzar
(1/486), sanadnya hasan).

Tidak ada komentar:

Blog update pilihan

Komen @ Pandangan

Photobucket - Video and Image Hosting

Boikot Barangan Israel!!

* Senarai produk yang perlu diboikot:
<< inminds.com >>


Photobucket - Video and Image Hosting


Bismillahirrahmanirrahim..

"Wahai kaum Muslimin dan Muslimat di seluruh dunia, memboikot produk-produk buatan Israel dan Amerika adalah kewajipan bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia. Setiap ringgit yang kita bayarkan untuk sebotol Coca-Cola misalnya, akan menjadi sebutir peluru di dalam senjata orang-orang Amerika atau Israel yang akan diacu ke arah kita. Kita telah menyumbangkan wang kita setiap hari kepada McDonalds, KFC, Burger King dsb, tanpa memikirkan ke mana wang itu akan dibelanjakan.

Menurut pendapat saya, setiap Muslim harus bertanggungjawab dalam hal yang mempengaruhi keluarga dan gaya hidup mereka. Lihatlah kepada orang-orang Amerika yang telah membatalkan (veto) resolusi PBB untuk mengutuk aksi tentera Israel di Palestin. Jika mereka itu adalah pemelihara perdamaian seperti yang mereka dakwa, apakah mungkin mereka melakukannya (membatalkan resolusi PBB)?

Wahai manusia, tidakkah anda berfikir? Tidakkah anda memiliki perasaan lagi? Tidakkah anda merasakan kepahitan negara-negara Arab dan Islam dalam hal ini? Darah yang paling murah adalah darah kita! Kita telah menjadi bahan percubaan bagi senjata-senjata dan peluru-peluru serta teknologi mereka. Persenjataan perang ini dibiayai oleh kita, dalam gaya hidup konsumerisme yang mereka paksakan ke atas kita.

Saya bertanya kepada anda semua, dengan nama Allah. Saya bertanya pada anda semua, atas nama ribuan orang yang mati di tangan pengganas-pengganas itu pada tahun 1948, 1967, 1973 di Qana, di Dir Yassin, di Bahr al-Bakar semenanjung Gaza dan di al-Quds. Saya bertanya kepada anda semua, atas nama orang yang mati syahid untuk kehormatan kita. Saya bertanya ke atas anda, atas nama seorang anak kecil bernama Muhammad al-Durrah, yang syahid dalam pelukan ayahnya ditembusi peluru-peluru, dari wang yang telah kita sumbangkan kepada mereka.

Apakah akan jadi kepada kita? Kita memiliki mata yang tidak dapat kita gunakan untuk melihat. Kita memiliki telinga, tetapi kita tidak gunakan untuk mendengar. Kita memiliki hati, tetapi tidak lagi dapat merasai. Mereka telah menjadikan kita sebagai pengguna-pengguna yang buta, yang rela membayar wang untuk membiayai senjata mereka, untuk mendukung aksi keganasan mereka di dunia Arab dan Islam.

Boikot mereka sekarang! Sekarang atau peluang ini tidak muncul lagi selamanya!

Dunia Arab dan Islam harus bersatu agar menjadi kuat. Kembali dan siapkan persenjataan kita. Kembalikanlah dan bangunkanlah ekonomi kita agar kita dapat menghancurkan mereka. Allahu Akbar!!"

- Syeikh Yusuf al-Qaradhawi, 8 Oktober 2001 (Qatar)

Photobucket - Video and Image Hosting